love ~ love ~ love ~love

love ~ love ~ love ~love

Rabu, 14 April 2010

KLB Malaria


Temanggung KLB Malaria



Temanggung (ANTARA News) - Serangan penyakit malaria yang menimpa lima warga Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendorong Dinas Kesehatan Temanggung menyatakan daerah itu berstatus kejadian luar biasa (KLB) malaria.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Temanggung, Edi Rachmanto, di Temanggung, Sabtu, lima warga yang terjangkiti adalah Irfan (12), Puji (50), dan Janatun (35) menderita malaria vivax. Sementara Ivan (9) dan Hafal (6,5) menderita malaria falcivarum. Mereka dirawat petugas Puskesmas.

Sejak Kamis (13/3) hingga Sabtu (15/3), katanya, petugas telah mengambil sampel darah ksekitar 1.500 warga untuk penelitian.

Kasus malaria yang menyerang lima warga, katanya, merupakan pertama kali untuk kategori penularan setelah peristiwa serupa terjadi pada tahun 1970.

Serangan malaria di Temanggung selama ini, katanya, tertular para pendatang. Pada tahun 2007 di daerah ini ditemukan 52 kasus malaria. Sedangkan selama bulan Januari hingga Maret 2008 ditemukan 47 kasus yang terdiri atas 42 kasus karena penularan pendatang dan lima lainnya penularan lokal.

Seorang dari lima penderita pertama di desa itu, katanya, selama ini tidak pernah bepergian. Petugas selanjutnya mengambil sampel daerah warga. Namun hingga kini belum diketahui hasilnya karena masih diuji di laboratorium," katanya.

"Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran nyamuk anopheles penyebab malaria dan menemukan seekor nyamuk anopheles aconitus. Hasil penelitian, nyamuk itu ternyata belum pernah bertelur sehingga petugas memastikan nyamuk itu belum pernah menggigit manusia," katanya.

Namun, katanya, petugas belum menemukan tempat pengembangbiakan nyamuk itu karena diperkirakan tempatnya telah terbawa air hujan yang turun setiap hari di kawasan tersebut.

Petugas kesehatan telah bersiaga setiap saat untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat dengann membuka Posko KLB Malaria di Puskesmas.

Ia mengimbau masyarakat mewaspadai serangan penyakit malaria dengan cara memeriksakan diri jika menjumpai warga yang sakit dengan gejala pusing, menggigil, demam, mual, dan muntah.

"Gejala-gejala seperti akan terjadi selama 1 jam hingga 2 jam. Namun setelah itu penderita terlihat normal, kemudian bisa kambuh lagi. Serangan bisa terjadi lagi sehari hingga 3 hari sekali," katanya.(*) 11/02/08 22:44

Sumenep KLB Malaria



Sumenep, Madura (ANTARA) - Pada sampel darah yang diambil dari 1.000 warga Desa Pegerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, Jatim, darah 200 orang diantaranya dinyatakan terserang virus akibat gigitan nyamuk anophless yang menyebabkan penyakit malaria.

Berdasarkan penemuan itu, Dinas Kesehatan daerah setempat menyatakan kondisi tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kabid Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sumenep, dr Samsu Hadi Widjojo, Senin mengatakan, munculnya wabah malaria sebenarnya sudah dilaporkan sejak akhir tahun 2007 lalu, dan setelah dilakukan tes sampel darah ternyata positif sebagian warga terjangkit.

"Dalam perkembangnnya, kasus malaria itu ternyata menyerang ratusan warga lainnya," katanya.

Kasus malaria tahun 2008 ini, sambungnya, merupakan yang terbanyak selama dua tahun terakhir, sehingga masuk kategori kejadian luar biasa.

"Dari 200 warga yang positif, delapan diantaranya sangat berat," katanya.

Upaya penanganan dari petugas kesehatan setempat, selain mengoptimalkan pusat pembantu kesehatan (pustu) di desa setempat juga petugas Puskesmas Sapeken melayani 24 jam terhadap warga yang terjangkit malaria yang mengeluh kedinginan hingga menggigil.

Selain melakukan pengobatan, kata dia, Dinkes telah menerjunkan petugas penyemprotan terlatih guna membasmi sarang nyamuk yang diduga bersumber dari bekas galian pipa milik pengebor migas yang dilakukan oleh EMP Kangean Ltd yang saat ini diganti Kangean Energi Indonesia (KEI)

Sementara, Wakil Bupati Sumenep, Moh Dahlan mengaku telah mengirim surat kepada KEI agar membantu masyarakat yang terjangkit malaria akibat kubangan pipa pengeboran migas yang jaraknya berdekatan dengan pemukiman penduduk tersebut.

"Atas nama Pemkab, kami telah mengirim surat pada KEI agar ikut membantu warga yang terjangkit malaria itu," katanya.

Namun demikian, kata dia, jawaban surat yang dari KEI, untuk membantu warga yang terjangkit malaria perlu persetujuan dari BP Migas.

"Jadi, hingga saat ini belum ada kepastian apakah KEI itu akan membantu warga dalam pengobatannya," katanya.

Sedangkan seluruh pembiayaan pengobatan termasuk usaha penyemprotan yang dilakukkan selama ini dananya murni dari Pemkab Sumenep.(*)

COPYRIGHT © 2008

Adapted and redrawn from: World Malaria Situation in 1993,Weekly Epidemiological Record, 1996, 71, 33-40).

Penyakit ini masih menjadi masalah besar di beberapa bagian Benua Afrika dan Asia Tenggara. Sekitar 100 juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya dan sekitar 1 persen diantaranya fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yang cepat, migrasi, sanitasi yang buruk, serta daerah yang terlalu padat, membantu memudahkan penyebaran penyakit tersebut. Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim didaerah tersebut.

Malaria penyakit yang ikut bertanggung-jawab terhadap tingginya angka kematian di banyak negara dunia. Diperkirakan, sekitar 1,5-2,7 juta jiwa melayang setiap tahunnya akibat penyakit ini. Walau sejak 1950 malaria telah berhasil dibasmi di hampir seluruh benua Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, tapi di beberapa bagian benua Afrika dan Asia Tenggara, penyakit ini masih menjadi masalah besar. Sekitar seratus juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya, satu persen diantaranya berakibat fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang. Penyebaran malaria juga cukup luas di banyak negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995, diperkirakan 15 juta penduduk Indonesia menderita malaria, 30 ribu di antaranya meninggal dunia. Morbiditas (angka kesakitan) malaria sejak tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Di Jawa dan Bali terjadi peningkatan: dari 18 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 48 kasus per 100 ribu penduduk (2000). Peningkatan terjadi terutama di Jawa Tengah (Purworejo dan Banyumas) dan Yogyakarta (Kulon Progo). Di luar Jawa dan Bali, peningkatan terjadi dari 1.750 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 2.800 kasus per 100ribu penduduk (2000): tertinggi di NTT, yaitu 16.290 kasus per 100 ribu penduduk. Berikut ini adalah data daerah endemik malaria 2001 Indonesia, khususnya di pulau Jawa-Bali:

http://www.ppmplp.depkes.go.id/images/m1_s2_i229_b.pdf dan data daerah endemis malaria di Indonesia selama 1978-1998:

http://www.ppmplp.depkes.go.id/images/m1_s2_i192_b.pdf .

Banyumas, seperti diklaim pemerintah, merupakan daerah yang sudah bebas malaria sejak 10-15 tahun terakhir. Tapi tiba-tiba, Juli 2001 terjadi kejadian luar biasa (KLB) malaria yang menjangkiti sekitar 150 penduduk; Desember 2001-Januari 2002, kembali terjadi lonjakan kasus malaria, terutama di empat kecamatan (Kemrajen, Somagede, Sumpiuh dan Tambak) yang meliputi 17 desa. Sejak Juli 2001 sampai pertengahan Januari 2002 itu, tercatat 5.409 penderita malaria klinis, 1.127 orang di antaranya positif ada parasit dalam darahnya. KLB malaria pun memakan korban jiwa delapan orang.

Pemerintah menilai, Banyumas sebagai wilayah pantai selatan yang merupakan habitat nyamuk Anopheles sp, tidak mungkin memberantas nyamuk itu sampai habis. Karena perubahan iklim global meningkatkan populasi nyamuk secara drastis. Yang bisa dilakukan hanyalah menekan populasi nyamuk dengan, misalnya menebar ikan di persawahan. Selain itu, adanya lonjakan KLB juga disebabkan, kendurnya pemantauan populasi nyamuk oleh petugas kesehatan, lantaran sudah lama tidak ada kasus malaria. Masyarakat pun menjadi lengah. Sementara itu, krisis ekonomi membuat kemampuan menyediakan insektisida untuk menyemprot nyamuk juga menjadi terbatas, sehingga timbul KLB pertama pada Juli 2001. KLB kedua terjadi lebih dikarenakan selama bulan Puasa dan Lebaran, banyak penduduk yang merantau pulang kampung. Penduduk yang merantau di daerah endemis, seperti Lampung, Riau atau Kalimantan, pulang membawa parasit dan menularkannya ke penduduk desa.

Memang, cepatnya pertumbuhan penduduk, migrasi, sanitasi yang buruk dan daerah yang terlalu padat, memudahkan penyebaran penyakit ini. Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim di daerah itu. Selain itu, perubahan iklim, perubahan lingkungan seperti penelantaran tambak, genangan air di bekas galian pasir juga penebangan hutan bakau, juga mempercepat penyebaran penyakit malaria. Hal itu diperparah dengan perpindahan penduduk dari daerah endemis ke daerah bebas malaria dan sebaliknya.

Hasil analisis Geographic Health Information System yang dikembangkan di enam provinsi termasuk Jawa Tengah, menunjukkan seluruh Jawa Tengah berpotensi terjadi KLB malaria. Lalu, apa yang dilakukan pemerintah? Didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah daerah endemik malaria mulai mencanangkan Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria secara komprehensif dan terpadu. Upaya penanggulangan lewat Gebrak Malaria dilakukan dimulai sejak 2000 untuk daerah Kabupaten Kepulauan Riau (Riau), Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kabupaten Lombok Barat (NTB). Pada 2001, Gebrak Malaria dikembangkan di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.


Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang merupakan hospes perantara serta nyamuk anopheles sebagai hospes definitif y ang disebabkan protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia dan splenomegali.Plasmodium penyebab malaria terdiri dari 4 spesies yaitu:

1. Plasmodium vivax : malaria tertiana dimana demam muncul pada hari ketiga karena pematangan skizon tiap 48 jam..

2. Plasmodium falciparum : malaria serebral dimana demam muncul tidak teratur disertai gejala terkenanya otak “koma” dan kematian mendadak.

3. Plasmodium malariae : malaria quartana dimana demam setiap hari keempat. Karena pemtangan skizon 72 jam

4. plamodium ovale : malaria pernisiosa dimana gejala timbul mendadak disertai gejala terkenanya otak stroke,koma,disertai gejala malaria berat. demam muncul pada hari ketiga karena pematangan skizon tiap 48 jam..

a. Malaria cerebral Didefinisikan sebagai unrousable coma pada malaria falsiparum, suatu perubahan sensorium yaitu manifestasi abnormal behaviour/kelakuan abnormal pada seorang penderita dari mulai yang paling ringan sampai koma yang dalam. Terbanyak bentuk yang berat.Diantaranya berbagai tingkatan penurunan kesadaran berupa delirium, mengantuk, stupor, dan ketidak sadaran dengan respon motorik terhadap rangsang sakit yang dapat diobservasi/dinilai. Onset koma dapat bertahap setelah stadium inisial konfusi atau mendadak setelah serangan pertama. Tetapi ketidak sadaran post iktal jarang menetap setelah lebih dari 30-60 menit. Bila penyebab ketidaksadaran masih ragu-ragu, maka penyebab ensefalopahty lain yang lazim ditempat itu, seperti meningoensefalitis viral atau bakterial harus disingkirkan.

b. Manifestasi neurologis ( 1 atau beberapa manifestasi ) berikut ini bisa adaEnsefalopathy difus simetris.Kejang umum atau fokal.Tonus otot dapat meningkat atau turun.Refleks tendon bervariasi.Terdapat plantar fleksi atau plantar ekstensi.Rahang mengatup rapat dan gigi kretekan (seperti mengasah).Mulut mencebil (pouting) atau timbul refleks mencebil bila sisi mulut dipukul.Motorik abnormal seperti deserebrasi rigidity dan dekortikasi rigidity.Tanda-tanda neurologis fokal kadang-kadang ada.

c. Manifestasi okular : pandangan divergen (dysconjugate gaze) dan konvergensi spasme sering terjadi. Perdarahan sub konjunctive dan retina serta papil udem kadang terlihat.Kekakuan leher ringan kadang ada. Tetapi tanda Frank (Frank sign) meningitis, Kernigs (+) dan photofobia jarang ada. Untuk itu adanya meningitis harus disingkirkan dengan pemeriksaan punksi lumbal (LP).Cairan serebrospinal (LCS) jernih, dengan <>


Gambar eritrosit yang mengandung parasit malari

  1. Nyamuk menusuk manusia menghisap darah dan memasukkan sporozoit dalam luka tusuk
  2. Kemudian dalam peredaran darah perifer setelah setengah jam sporozoit masuk kedalam sel hati (daur hati selama 8 hari ini menyebabkan reaksi leukosit dan fagosit).Sel hati terinfeksi
  3. Kemudian menjadi bentuk skizon hati
  4. Skizon ruptur(pecah)
  5. Menjadi bentuk merozoit(10000)dan hipnozoid yang dorman yang akan menyebabkan relaps.Merozoit masuk kedalam eritrosit diperedaran darah kemudian mengalami daur eritrosit.Eritrositmenjadi besar dan berwarna pucat.Berubah menjadi bentuk trofozoit muda (immature)àtrofozoit matang kemudian menjadi skizon
  6. Skizon dan pecah mejadi merozoit .Pecahnya skizon menyebabkan demam pada hospes.Daur ini berlangsung beberapa kali namun dada merozoit menjadi trofozoit immatur
  7. Dimana trofozoit ini mengalami gametosit dimana Mikrogametoit(gamet jantan) tertarik makrogametosit (gamet betina membentuk tonjolan kecil tempat masuknya mikrogametosit.terjadi pembuahan dan pembelahan secara seksual
  8. Kemudian darah dihisap nyamuk anopheles.
  9. Di lambung nyamuk terjadi gametosit kembali mikrogamet masuk pada makrogamet terjadi pelepasan flagel dari mikrogamet
  10. terbentuk ookinet dalam waktu 18-24 jam,
  11. Ookinet menembus dinding epitel lambungberubah menjadi ookista
  12. Ookista pecah menjadi ribuan spoozoityang keluar dan bergrak dalam rongga badan nyamuk dan kelenjar liur

Manifestasi klinis

1. Demam periodik terdiri 3 stadium yaitu menggigil 15 menit-1 jam ,puncak demam 2-6jam dan berkeringat 2-4jam

2. Splenomegali merupakan tanda malaria kronik.Limpa mengalami kongesti,menghitam dan keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah

3. Anemia,paling berat karena P.falciparum disebabkan penghancuran eritrosit berlebih,eritrosit normal tidak dapat hidup lama,gangguan pembentuka eritrosit akibat depresi eritropoesis

Gejala Malaria

Gejala serangan malaria pada penderita terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri dari tiga stadium berurutan:

- menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.

- demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiper parasitemia (lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.

- berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.

Di daerah endemis malaria dimana penderita telah mempunyai imunitas terhadap malaria, gejala klasik di atas timbul tidak berurutan –bahkan bisa jadi tidak ditemukan gejala tersebut- kadang muncul gejala lain.
2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:

- Demam

- Menggigil

- Berkeringat

- Dapat disertai dengan gejala lain: Sakit kepala, mual dan muntah.

- Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di Timtim), nyeri otot atau pegal-pega pada orang dewasa (di Papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di Yogyakarta).
3. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai salah satu gejala di bawah ini:

- Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit)

- Kejang, -beberapa kali kejang

- Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran

- Mata kuning dan tubuh kuning

- Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan

- Jumlah kencing kurang (oliguri)

- Warna urine seperti teh tua

- Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)

- Nafas sesak

Seseorang bisa diketahu terserang penyakit malaria lewat penampakan klinis (seperti gejala-gejala di atas) atau pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium (SD), seseorang bisa diketahui terkena:

- Malaria ringan atau tanpa komplikasi:

a. Malaria falciparum (tropika), disebabkan p. falciparum

b. Malaria vivak/ovale (tertiana), disebabkan p. vivax/ovale

c. Malaria malariae (kuartana), disebabkan p. malariae

- Malaria berat atau komplikasi


Diagnosa.

Gejala klinis yang khas dipastikan dengan ditemukannya organisme penyebab di dalam sel-sel darah merah penderita pada pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : parasitologi, darah tepi lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal dan lain-lain untuk mendukung/menyingkirkan diagnosis/komplikasi lain, misal :: punksi lumbal, foto thoraks, dan lain-lain.

Pengobatan Malaria
Tujuan pengobatan malaria adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mengurangi kesakitan, mencegah komplikasi dan relaps, serta mengurangi kerugian sosial ekonomi (akibat malaria). Tentunya, obat yang ideal adalah yang memenuhi syarat:
· Membunuh semua stadium dan jenis parasit

· Menyembuhkan infeksi akut, kronis dan relaps

· Toksisitas dan efek samping sedikit

· Mudah cara pemberiannya

· Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

Sayangnya, dalam pengobatan didapatkan hambatan operasional dan teknis. Hambatan operasioanal itu adalah:

· produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik –bahkan obat palsu-
· distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di puskesmas

· kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosis trandar yang telah ditetapkan

· kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (misal, klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu hari saja) Sementara itu, hambatan teknisnya adalah gagal obat atau resistensi terhadap obat.

Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat (lihat juga “Obat Malaria”) yang dikenal umum adalah:

- Obat standar: klorokuin dan primakuin

- Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)

- Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)

- Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)

– obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.

Obat Malaria

Klorokuin
Kerja obat ini adalah:

- sizon darah: sangat efektif terhadap semua jenis parasit malaria dengan menekan gejala klinis dan menyembuhkan secara klinis dan radikal; obat pilihan terhadap serangan akut, demam hilang dalam 24 jam dan parasitemia hilang dalam 48-72 jam; bila penyembuhan lambat dapat dicurigai terjadi resistensi (gagal obat); terhadap p. falciparum yang resisten klorokuin masih dapat mencegah kematian dan mengurangi penderitaan

- gametosit: tidak evektif terhadap gamet dewasa tetapi masih efektif terhadap gamet muda
Farmokodinamikanya:

- menghambat sintesa enzim parasit membentuk DNA dan RDA

- obat bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan pembentukan RNA terganggu
Toksisitasnya:

- Dosis toksis: 1500 mg basa (dewasa)

- Dosis lethal: 2000 mg basa (dewasa) atau 1000 mg basa pada anak-anak atau lebih besar/sama dengan 30 mg basa/kg BB

Efek sampingnya:

- gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, diare terutama bila perut dalam keadaan kosong

- pandangan kabur

- sakit kepala, pusing (vertigo)

- gangguan pendengaran

Formulasi obat:

- Tablet (tidak berlapis gula): Klorokuin difosfat 150 mg basa setara dengan 250 mg berntuk garam dan Klorokuin sulfat 150 mg basa setara dengan 204 mg garam.

- Ampul: 1 ml berisi 100 ml basa klorokuin disulfat per ampul dan 2 ml berisi 200 ml basa klorokuin

disulfat per ampul.

Primakuin
Kerja obat ini adalah:

- sizon jaringan: sangat efektif terhadap p.falciparum dan p.vivax, terhadap p. malariae tidak diketahui

- sizon darah: aktif terhadap p.falciparum dan p.vivax tetapi memerlukan dosis tinggi sehingga perlu hati-hati

- gametosit: sangat efektif terhadap semua spesies parasit

- hipnosoit: dapat memberikan kesembuhan radikal pada p.vivax dan p.ovale
Farmakodinamikanya adalah menghambat proses respirasi mitochondrial parasit (sifat oksidan) sehingga lebih berefek pada parasit stadium jaringan dan hipnosoit

Toksisitasnya:

- Dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari

- Dosis lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4mg/kg/BB/hari
Efek sampingnya:

- Gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, anoreksia, sakit perut terutama bila dalam keadaan kosong

- Kejang-kejang/gangguan kesadaran

- Gangguan sistem haemopoitik

- Pada penderita defisiensi G6 PD terjadi Hemolysis

Formulasi obat adalah tablet tidak berlapis gula, 15 mg basa per tablet

Kina
Kerja obat ini adalah:

- sizon darah: sangat efektif terhadap penyembuhan secara klinis dan radikal

- Gametosit: tidak berefek terhadap semua gamet dewasa P. falciparum dan terhadap spesies lain cukup efektif Farmakodinamikanya adalah terikat dengan DNA sehingga pembelahan RNA terganggu yang kemudian menghambat sintesa protein parasit.

Toksisitasnya:

- dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa)

- dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari (dewasa) Efek sampingnya adalah Chinchonisme Syndrom dengan keluhan: pusing, sakit kepala, gangguan pendengaran –telinga berdenging (tinuitis dll), mual dan muntah, tremor dan penglihatan kabur.

Formulasi obat:

- Tablet (berlapis gula), 200 mg basa per tablet setara 220 mg bentuk garam.
- Injeksi: 1 ampul 2 cc kina HCl 25% berisi 500 mg basa (per 1 cc berisi 250 mg basa)



Sulfadoksin Pirimetamin (SP)

Kerja obat ini adalah:

- sizon darah: sangat efektif terhadap semua p. falciparum dan kuang efektif terhadap parasit lain dan menyembuhkan secara radikal. Efeknya bisa lambat bila dipakai dosis tunggal sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain (Pirimakuin)
- Gametosit: tidak efektif terhadap gametosit tetapi pirimetamin dapat mensterilkan gametosit
Farmakodinamikanya:

- primetamin, terikat dengan enzym Dihidrofolat reduktase sehingga sintesa asam folat terhambat sehingga pembelahan inti parasit terganggu

- SP menghambat PABA ekstraseluler membentuk asam folat merupakan bahan inti sel dan sitoplasma parasit

Toksisitasnya:

- sulfadoksin, dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 7 gr/hari (dewasa)

- pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 250 mg/hari (dewasa)
Efek sampingnya:

- gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah

- pandangan kabur

- sakit kepala, pusing (vertigo)

- haemolisis, anemia aplastik, trombositopenia pada penderita defisiensi G6PD

Kontra indikasinya:

- idiosinkresi

- bayi kurang 1 tahun

- Defisiensi G6PD

Formulasi obat adalah SP: 500 mg sulfadoksin ditambah 25 mg pirimetamin


1 komentar:

  1. Ada beberapa solusi alami yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menghilangkan diabetes secara total. Namun, satu-satunya aspek paling penting dari rencana pengendalian diabetes adalah mengadopsi gaya hidup sehat Kedamaian Batin, Nutrisi dan Diet Sehat, dan Latihan Fisik Reguler. Keadaan kedamaian batin dan kepuasan diri sangat penting untuk menikmati kesehatan fisik yang baik dan atas semua kesejahteraan. Kedamaian batin dan kepuasan diri adalah kondisi pikiran yang adil. Orang dengan penyakit diabetes sering menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif. Saya didiagnosis menderita diabetes pada tahun 2000. Sedang bekerja merasa sangat lelah dan mengantuk. Saya meminjam glukometer dari rekan kerja dan diuji pada 760. Segera pergi ke dokter saya dan dia memberi saya resep seperti: Insulin, Sulfonamides, tetapi saya tidak bisa mendapatkan penyembuhan daripada mengurangi rasa sakit dan menghilangkan rasa sakit lagi. Saya menemukan nama kesaksian wanita Comfort online bagaimana Dr Akhigbe menyembuhkan HIV-nya dan saya juga menghubungi dokter dan setelah saya minum obatnya seperti yang diperintahkan, saya sekarang benar-benar bebas dari diabetes oleh dokter jamu Akhigbe. Jadi pasien diabetes yang membaca kesaksian ini untuk menghubungi emailnya drrealakhigbe@gmail.com atau Nomornya +2348142454860 Ia juga menggunakan ramuan herbalnya untuk penyakit seperti: Gigitan SPIDER, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, DEMAM BERDARAH, MALARIA, INFEKSI EKSTERNAL, UMUM DINGIN, DASAR GABUNGAN, DASAR BAYAM, GERAKAN, STROKE, STROKE TUBERKULOSIS, PENYAKIT PERUT. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI RESPIRATORI RENDAH, DIABETIKA, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, DIARRHEA KABEL, KABEL, KANKER, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, THYROID, ASCEMA, PENYAKIT HARI, KABUPATEN. AUTISM, NAUSEA Muntah ATAU DIARE, PENYAKIT GINJAL, EREKSI LEMAH. MATA TWITCHING MENSTRUATION PAINFUL ATAU IRREGULAR. Akhigbe adalah pria yang baik dan dia menyembuhkan semua tubuh yang datang kepadanya. di sini adalah email drrealakhigbe@gmail.com dan Nomornya +2349010754824

    BalasHapus