love ~ love ~ love ~love

love ~ love ~ love ~love

Selasa, 13 April 2010

APENDISITIS


1. Definisi Apendisitis

Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997).

Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermirormis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Arif Mansjoer, 2000).

2. Etiologi Apendisitis

Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:

a. Fekalis/massa keras dari feses

b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid

c. Benda asing

3. Tanda dan Gejala (Brunner & Suddart, 1997)

a. Tanda awal

Ø Nyeri mulai di epigastrium atau region umbilicus disertai mual dan anoreksia.

b. Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum local di titik Mc. Burney

Ø Nyeri tekan

Ø Nyeri lepas

Ø Defans muskuler

c. Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung

Ø Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing).

Ø Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg).

Ø Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak, seperti napas dalam, berjalan, batuk, mengedan.

d. Anoreksia, malaisse

e. Spasme otot

f. Demam ringan dengan suhu sekitar 37,5-38,5 ºC

g. Konstipasi, diare

3.1.Gambar apendisitis

4. Patofisiologi Apendisitis

Appendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mucus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama mucus tersebut makin banyak, namun elastisitas apendik mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.

Bila sekresi mucus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan osbtruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut.

Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi.

5. Komplikasi (Arif Mansjoer, 2000)

a. Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendiks

b. Tromboflebitis supuratif

c. Abses subfrenikus

d. Fokal sepsis intraabdominal

e. Obstruksi intestinal akibat perlengketan

6. Pemeriksaan Diagnostik (Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)

  1. Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75%.
  2. Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
  3. Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
  4. Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah.

7. Penatalaksanaan Secara Umum (Brunner & Suddart, 1997)

a. Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan


7.1.Gambar apendektomi

b. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan

c. Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan

d. Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.

8. Pengkajian Keperawatan (Brunner & Suddart, 1997)

a. Aktivitas/ istirahat: Malaise

b. Sirkulasi : Tachikardi

c. Eliminasi

1) Konstipasi pada awitan awal

2) Diare (kadang-kadang)

3) Distensi abdomen

4) Nyeri tekan/lepas abdomen

5) Penurunan bising usus

d. Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah

e. Kenyamanan

Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau nafas dalam

f. Keamanan : demam

g. Pernapasan

1) Tachipnea

2) Pernapasan dangkal

9. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah, wajah tampak mengkerut, otot tegang ; perilaku distraksi.

b. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama ; perforasi, peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi, pembentukan abses.

c. Risiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan inflamasi peritoneum dengan cairan asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar